Subscribe Us

Responsive Advertisement

Pages

Sabtu, 04 Februari 2023

MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH, JADIKAN BUKAN HAL SUSAH

RESUME PERTEMUAN 11 PELATIHAN KBMN 28

Hari/Tanggal       :   Rabu, 1 Februari 2023
Waktu                   :   Pukul 19.00-21.00 WIB
Tema                     :   MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH
Narasumber         :   Widya Setianingsih,S.Ag
Moderator            :   Mutmainah M.Pd



Bismillah walhamdulillah, puji serta syukur kepada Allah atas berbagai kenikmatan yang Allah berikan, diantaranya Allah menghadirkan di sekitar kita sekumpulan orang baik dan sholeh/ah saling mengajak kebaikan dan kesabaran, semoga kebersamaan ini bisa terus bersama bukan hanya di dunia ini, tetapi sampai di surga-Nya nanti, Aamiin.

Pertemuan malam ini membawa tema, “Mengelola majalah sekolah”, yang akan disampaikan oleh Widya Setianingsih, S.Ag yang akan dipandu oleh Mutmainnah, dimana keduanya merupakan orang-orang hebat alumni KMBN Gelombang 21.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa keberadaan majalah sekolah, menjadi sangat penting sebagai media yang bisa menyalurkan potensi menulis siswa. Selain itu, majalah sekolah juga bisa menjadi salah satu media komunikasi serta menyampaikan informasi antarelemen yang ada di sekolah, mulai siswa, guru, karyawan sekolah, hingga kepala sekolah. Beragam informasi bisa mereka dapatkan di sana. Banyak sekali manfaat yang tak bisa disebutkan satu-satu tentang keberadaan majalah sekolah di sebuah sekolah. Pada intinya, majalah sekolah bersifat informatif, edukatif, dan tentu juga kreatif.,

Selanjutnya, sebelum menyampaikan materi, terlebih dahulu narasumber memberikan Slogan: Tak akan mundur, sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta. Narasumber menyatakan bahwa bergabung di komunitas penulis seperti ini mampu melejitkan potensi kita untuk menjadi penulis yang produktif, Kuncinya adalah MAU. Dan ini menjadi satu kalimat motivasi buat para peserta untuk mengugah gairah dalam menulis.

Pemaparan materi selanjutnya disampaikan dengan berbagi pengalaman seputar majalah sekolah. Narasumber bertanya, “Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat ada foto kita, foto anak kita terpampang di sebuah artikel majalah? Entah itu karena prestasi, atau sekedar foto selfi saat melakukan kegiatan sekolah. Pasti bangga, bercampur senang bukan? Setiap sekolah tentu kita dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai Stake Holder sangat diperlukan. Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah.

Tentu sebagian dari kita berfikir, rasanya tidak akan mampu memiliki majalah sendiri. SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal, itu sama dengan pikiran yang dirasakan oleh Narasumber sendiri bersama dan rekan awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolah kami). Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. Seorang teman sebagai Pimpinan Redaksi merangkap layouter. Dan Narasumber sebagai pemburu berita merangkap bendahara. Jangan dibayangkan majalah Kharisma di awal seperti saat ini bpk/ibu. Majalah kami hanya berukuran setengah kertas folio. Bahkan untuk mencetaknya hanya mampu berupa fotokopi.

Penampilan yang saat itu seadanya, layout dengan cara gunting dan tempel. Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang kami inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik kami. Akhirnya majalah pertama sekolah kami bisa sampai ditangan anak-anak didik kami. Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah. Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap. Sampai akhirnya kami harus melepas majalah Kharisma ditahun ke tiga. SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama. Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi. Hingga akhirnya kami bangun kembali. Selama tidur panjang kami sibuk berbenah. Crew Majalah kami lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita.

Berbagai upaya kami lakukan untuk tetap eksisnya majalah kami ini. Kami ajukan proposal yg detil pada pihak yayasan/sekolah. Mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS. Mempercantik tampilan hingga ke percetakaan. Mempertebal muatan bergizi dari isi majalah. Finally "KHARISMA REBORN"

Dari pengalaman pembuatan majalah sekolah di atas, narasumber juga memberikan langkah-langkah bagaimana menerbitkan majalah sekolah:
  1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah
  2. Mengajukan Proposal.
  3. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya.
  4. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.
  5. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll
  6. Melakukan sosialisasi tentang manfaat, pentingnya suatu majalah pada orangtua.

Itulah sepenggal kisah yang dibagikan oleh Narasumber tentang pembuatan majalah sekolah di tempat beliau mengajar. Hal ini tentu bisa kita ambil pelajaran dan bisa menjadi motivasi untuk membuat majalah sekolah di tempat kita mengajar saat ini.

Kita tidak akan tahu seberapa besar kemampuan kita sebelum kita mencoba menghadapi kesulitan. Tuangkan rasa cinta pada lembaga kita dengan membuat sekolah kita popular dengan hadirnya majalah sekolah.

Teruslah berjuang, jangan takut untuk mencoba, dan tekadkan dengan kuat dan yakin bisa terwujud, akan ada tangan-tangan orang baik yang akan menguatkan langkah kita.

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ

Artinya: “Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah." (Qs. Ali Imran : 159)

Salam literasi!!

0 Comments:

Posting Komentar