RESUME PERTEMUAN 15 PELATIHAN KBMN 28
Hari/Tanggal : Jum’at, 10 Februari 2023
Waktu : Pukul 19.00 s.d Selesai
TEMA : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis
Narasumber : Yulius
Roma Patandean, S.Pd
Moderator : Arofah
Afifi, S.Pd
Bismillah walhamdulillah, puji serta syukur kepada Allah atas
berbagai nikmat yang masih Allah berikan kepada kita, semoga membuat kita bertambah
sadar sebagai hamba yang patut bersyukur, Aamiin.
Siapa saja yang berniat untuk menerbitkan sebuah buku, tentu
hal yang perlu diperhartikan diantaranya adalah bagaimana sebuah buku bisa tersusun
secara sistematis, menarik, mudah dicerna, dan mematuhi aturan penulisan yang
berlaku, dimana hal ini akan mempermudah pembaca dalam memahami isi
yang ingin kita disampaikan sehingga akan tercapai apa yang menjadi tujuan dari
tulisan kita.
Pertemuan malam ini bertemakan, “Langkah Menyusun Buku Secara
Sistematis”, yang akan disampaikan oleh Yulius Roma Patandean, S.Pd yang akan
dipandu oleh Arofah Afifi, S.Pd.
Narasumber kita malam ini, beliau seorang penulis yang terkenal
sistematis dan hebat, beliau juga sebagai penulis dan editor profesional,
dengan menyandang kelulusan ujian sertifikasi lewat skema Sertifikasi Penulisan
Buku Non Fiksi. Beliau kelahiran Salubarani, Tana Toraja.
Sebelum dimulai materi, diawali dengan sebuah pertanyaan yang
memancing, “Apa sih pentingnya kita menulis buku? Apa manfaat menulis buku?
Maka diantara jawabannya adalah sebagai salah satu sarana
untuk memberikan apresiasi pada diri sendiri atas hasil karya yang telah
selesai dibuat. Artinya kita pantas menghargai diri kita sendiri. Sebagai
personal branding, sehingga memberi motivasi diri untuk lebih berkarya.
Selain itu juga memberi manfaat kepada orang banyak. Sebagai
bukti sejarah bawa kita pernah hidup di dunia ini, menjadi peninggalan kita, Sehingga
kita akan semakin sungguh-sungguh dengan membuat dan menyusun buku secara
sistematis.
Menulis adalah sesuatu yang unik ketika baru dimulai apalagi kalau
belum terbiasa. Dan siapapun itu pertama yang akan dirasakan adalah kebingungan
mau melakukan apa saat itu. Ternyata menulis adalah sesuatu yang bisa membuat ketagihan
jika menulis terus dibiasakan setiap hari. Dan untuk menghilangkan kebingungan apay
tang harus dituliskan, maka pikirkan saja bahwa semua hal bisa jadi bahan
tulisan. Apa yang dilihat, dirasakan, dibayangkan dan bahkan dialami bisa
dituliskan. Salah satu alternatif jika khawatir ide di kepala mudah hilang, maka
bisa dituliskan ide itu melalui blog.
Kembali ke pengalaman tahun 2020. Buku pertama narasumber terbitkan
adalah buku solo berjudul Guru Menulis Guru Berkarya. Kontennya adalah
materi-materi yang disampaikan para narasumber di Grup WA. Beberapa pertemuan
di grup belajar menulis, akhirnya ketemulah saya dengan tokoh pendidikan dan
teknologi yang membuka wawasan saya tentang menulis. Beliau adalah Prof.
Richardus Eko Indrajit. Dalam materinya, beliau menantang peserta untuk menulis
dalam waktu satu minggu.
Lalu, bagaimana dengan penyusunan dan pengeditan naskah buku tersebut?
Semua buku yang ditulis, penyusunan dan pengeditannya dipelajari secara otodidak.
Narasumber menggunakan versi gratis tanpa aplikasi tambahan yang ada pada Ms.
Word. Nah, pengalaman ini akan dibagikan oleh Narasumber berkaitan dengan tema
malam ini Menulis Buku Secara Sistematis.
Sebenarnya, ada aplikasi yang bisa digunakan agar tulisan naskah buku
itu bisa "sistematis". Ada Zotero dan Mendeley yang populer di
kalangan mahasiswa dan akademisi. Ala bisa karena biasa, saya lebih menyukai
menggunakan versi gratis Ms Word.
- https://youtu.be/eePQwyHAcjw, tentang Cara Membuat Daftar Isi, Kutipan, Indeks dan Daftar Pustaka Otomatis)
- https://www.youtube.com/watch?v=mS8bfNZT-rA, tentang cara membuat indeks pada tulisan berbentuk buku
- https://www.youtube.com/watch?v=jXPr59aWJSc tentang Cara Membuat Judul, Bab, dan Sub Judul Tulisan pada Buku Secara Otomatis
Setelah menyimak beberapa tips menulis nahkah secara sistematis,
selanjutnya pemateri memberi tantangan kepada peserta untuk mulai praktekkan
membuat settingan Judul, Bab hingga menyisipkan sumber tulisan menggunakan
fasilitas yang ada di Ms Word.
Jika masih ragu-ragu, maka COBAlah. Menulis, menyusun dan
mengedit naskah buku tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada
per-COBA-an. Dengan mencoba, maka akan timbul rasa penasaran untuk
menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba.
Percobaan mendorong kita untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa
penasaran. Pertanyaannya, apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan?
Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Praktekkan
sekaligus, biarkan mengalir bersama jari-jari mungil teman-teman. Melakukan
proses lebih dalam menulis membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya
dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa
penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan saya tulis, susun dan
terbitkan.
Ketika Menulis harus menjadi sebuah budaya. Maka, BUDAYAKAN! bersama
dengan praktek menyusun dan mengedit naskah. Menghasilkan sebuah karya tulisan
sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan.
Membudayakan menulis adalah proses menuju karya.
Kemudian KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis,
menyusun dan mengedit naskah yang selama ini saya lakukan. Budaya menulis yang
baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam mempraktekkannya.
Dari pemaparan di atas, maka kita dianjurkan untuk CLBK: COBA, LAKUKAN,
BUDAYAKAN dan KONSISTEN.
Demikian pemaparan yang disampaikan dengan berdasarkan pengalaman narasumber dalam
menulis. Selamat kita bisa mencoba dan menyongsong terbitnya buku perdana
kita semua.
Semoga Allah memberikan kita semangat untuk konsisten dalam nebar kebaikan baik dalam perilaku atau melalui tulisan-tulisan kita, Aamiin.
0 Comments:
Posting Komentar